INILAH.COM, London - Para ahli arkeologi Inggris menemukan kuburan ribuan budak dari abad ke-19.
Seperti yang dikutip dari TheGuardian, kuburan massal dari sekira lima ribu orang tersebut ditemukan di Sout Atlantic Island, pinggiran pantai Barat Day Afrika.
Para ilmuwan pun menggali makam dari budak-budak tersebut yang diperkirakan telah dijualbelikan oleh para pedagang budak Royal Navy pada 1900-an.
Berdasarkan penelitian tersebut, nampaknya para budak tersebut ditahan di dalam kapal dengan kondisi menyedihkan, bahkan ketika mereka sudah sampai di pulau tersebut.
Itu merupakan jalur kedua yang diambil oleh Eropa di kawasan tersebut. Jalur pertama digunakan untuk mengambil rempah-rempah, sementara yang kedua untuk perdagangan budak.
"Kami telah menemukan bukti korban-korban dari Middle Passage, salah satu kejahatan kemanusiaan terbesar," ujar Profesor Mark Horton dari Bristol University.
St. Helena merupakan tempat berlabuhnya para budak-budak yang ditangkap angkatan bersenjata Inggris selama dilakukan perdagangan budak-budak antara 1840-1872.
Kondisi kapal yang menyedihkan membuat para budak di dalamnya banyak yang tewas. [mor]
sumber : http://inilah.com/
0 komentar:
Posting Komentar